Postingan

Makalah Tesis

BAB I PENDAHULUAN Latar belakang Masalah. Pada dasarnya atau sesuai kodratnya, manusia adalah makhluk sosial/bermasyarakat yang menurut Aristoteles disebut sebagai “Zoon Politicon”, sehingga pada dasarnya manusia tidak bisa hidup wajar dengan menyendiri. Hampir sebagian besar tujuannya dapat dipenuhi jika manusia berhubungan dengan manusia dan orang lain. Hal ini disebabkan karena keterbatasan sifat kodrati manusia dalam memenuhi semua kebutuhan hidupnya. Dalam usahanya itu, seorang individu pergi berkelompok dan memasuki suatu kelompok atau sebuah organisasi tertentu. Kemudian kelompok itu menghimpun manusia dengan segala kelebihan atau kekurangannya. Menjadi tradisi bahwa masyarakat sejak beraba-abad yang lampau senantiasa menciptakan komunitas-komunitas kecil atau besar dengan simbol-simbol tersendiri. Komunitas atau kelompok masyarakat diikat oleh suatu peraturan atau ketentuan yang harus ditaati, inilah yang dimaksud dengan organisasi. Pernyataan ini menciptakan pertanyaan, apakah

Makalah

MAKALAH GERAKAN WAHABI Dosen Pembimbing : Dr. Abd Muid Nawawi, M.A Oleh : Mustafa PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ISLAM PASCASARJANA INSTITUT PERGURUAN TINGGI ILMU AL-QUR’AN JAKARTA TAHUN AKADEMIK 2015/2016 BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Gerakan Wahabi dimotori oleh para juru dakwah yang radikal dan ekstrim, mereka menebarkan kebencian, permusuhan dan didukung oleh keuangan yang cukup besar. Mereka gemar menuduh golongan Islam yang tak sepaham dengan mereka dengan tuduhan kafir, musyrik dan ahli bid’ah! Itulah tuduhan yang selalu disebar-luaskan pada setiap kesempatan, melalui radio, majallah, bulletin Jum’at dan bahkan TV – TV milik mereka. Mereka ogah mengakui jasa para ulama Islam manapun kecuali kelompok mereka sendiri. Di negeri kita ini mereka menaruh dendam kesumat dan kebencian mendalam kepada para Wali Songo. Mereka mengatakan ajaran para wali itu masih kecampuran kemusyrikan Hindu dan Budha, padahal para Wali itu telah meng-Islam-kan 90 % penduduk negeri ini. Mampukah wahabi-waha

jurnal Tesis Mustafa

https://jurnal.kopertais1.or.id/index.php/alim/article/view/183

BAB SHALAT JUM’AT

  A. SHALAT JUM’AT ADALAH WAJIB ‘AIN Wajib bagi setiap mukallaf (orang yang dibebani perintah syari’at) untuk melaksanakan shalat jum’at, karena ia adalah salah satu yang difardhukan oleh Allah Y. Hal itu telah ditunjukkan di dalam kitabullah dan sunnah yang shahih, seperti hadits (yang menjelaskan) keinginan Nabi e untuk membakar orang yang tertinggal (dengan sengaja) dari shalat tersebut. Hadits ini dalam kitab shahih dari Ibnu Mas’ud. begitu juga hadits Abu Hurairah bahwa Nabi e bersabda yang artinya: (hendaklah) orang-orang itu berhenti dari meninggalkan shalat Jum’at, atau Allah akan mengunci mati hati mereka, kemudian jadilah mereka termasuk orang-orang yang lalai. (HR. Muslim) Dan dalil lain adalah haditsnya hafshah secara marfu’: Menghadiri shalat jum’at adalah wajib bagi setiap orang yang baligh.  (HR. Nasai dengan sanad shohih). Nabi e senantiasa melaksanakannya semenjak Allah U mensyariatkannya hingga beliau meninggal dunia. Ibnu Mundzir menyatakan tentang adanya ijma’ (kese

Biodata Nabi dan Rasul

BIODATA LENGKAP 25 NABI DAN RASUL 1. ADAM AS. Nama: Adam As. Usia: 930 tahun. Periode sejarah: 5872-4942 SM. Tempat turunnya di bumi: India, ada yang berpendapat di Jazirah Arab. Jumlah keturunannya: 40 laki-laki dan perempuan. Tempat wafat: India, ada yang berpendapat di Mekkah. Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 25 kali. 2. IDRIS AS. Nama: Idris/Akhnukh bin Yarid, nama Ibunya Asyut. Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As.  Usia: 345 tahun di bumi.  Periode sejarah: 4533-4188 SM.  Tempat diutus: Irak Kuno (Babylon, Babilonia) dan Mesir (Memphis).  Tempat wafat: Allah mengangkatnya ke langit dan ke surga.  Al-Quran menyebutkan namanya sebanyak: 2 kali. 3. NUH AS.  Nama: Nuh/Yasykur/Abdul Ghaffar bin Lamak.  Garis Keturunan: Adam As. ⇒ Syits ⇒ Anusy ⇒ Qinan ⇒ Mihlail ⇒ Yarid ⇒ Idris As. ⇒ Matusyalih ⇒ Lamak ⇒ Nuh As. Usia: 950 tahun.  Periode sejarah: 3993-3043 SM.  Tempat diutus (lokasi): Selatan Irak.  Jumlah keturunannya: 4 putra (Sam, Ham,